Sabtu, 09 Maret 2013

Dinosaurus Untuk Risha


Saya persembahkan Cerpen "Dinosaurus Untuk Risha" ini untuk seseorang yang telah memberikan kenangan - kenangan indah dalam hidup saya . Dia adalah RinggaLinggaPutraTamawan :)




Dinosaurus untuk Risha
               
Senja di sore itu sudah mulai terlihat indah. Seperti biasanya Risha sudah duduk di pinggir danau dengan bunga mawar putih ditangannya. Risha sering sekali datang ke danau ini untuk sekadar melihat langit.          
“Indahnya langit hari ini” kata Risha dengan senyum diwajahnya.
 Senyum yang selalu terukir indah diwajahnya membuat orang lain tak akan pernah tahu tentang kehancuran hatinya. Mungkin hanya mawar putih dan keindahan langit senja inilah yang membuatnya sedikit bersemangat.
“Ya Risha harus semangat Risha ayo semangat ! Ringga pasti bisa .”
                Matahari belum bersinar, Risha dengan semangat mengayuh sepedanya membawa mawar putih untuk pujaan hatinya dirumah sakit.
                “Selamat pagi Dinosaurus!” sapa Risha
                “Pagi juga Kelinci, kamu cantik banget hari ini.” Kata Ringga.
                “Ah kamu bisa aja ,Dinosaurus, jalan-jalan ketaman yuk !” ajak Risha.
                 Risha mendorong kursi roda itu ,hatinya seperti di robek-robek melihat Ringga yang duduk dengan penuh senyum dikursi roda. Risha tak tahu harus bagaimana dia menyembunyikan kesedihan yang mendalam.
                “Sha, itu lihat ada kura – kura dilangit !” kata Ringga sambil menunjuk beberapa awan yang tampak membentuk seperti kura-kura .
                “Iya lucu ya , kayak kamu .” balas Risha .
                “Emang aku lucu ? aku kan keren Sha.” Kata Ringga dengan tawa kecil.
                Sudah dua jam mereka bercanda di taman, mereka berdua di kagetkan oleh kedatangan Ibunda Ringga yang telah lama bekerja diluar kota. Dengan air mata yang berlinang dipipi Bunda memeluk Ringga dengan erat seakan tak mau lagi berpisah jauh dengannya.
                “Bunda, Ringga enggak apa-apa kok bun, Bunda jangan jauh-jauh lagi ya dari Ringga.” Kata Ringga yang memang sudah lama merindukan pelukan itu dari ibunya.
                13 Juni 2012, hari ini Ringga sudah kembali kerumah. Senang rasanya Risha mendengar kabar ini. Mereka pergi ke danau untuk melihat langit siang ini.
                “Ini buat kamu.” Risha menyodorkan bunga mawar putih yang sejak dari tadi digenggamnya.
                Ringga menatap dalam-dalam mata gadis yang dia cintai sejak dua tahun lalu. Tampak berjuta harapannya untuk gadis itu. Risha tak kuasa menahan air mata, entah apa yang membuatnya menangis dan memeluk Ringga.        

***

                15 Juni 2012, Ringga dilarikan kerumah sakit, tekanan darahnya rendah jantungnya melemah. Cetaarrrrrrrr… hati Risha serasa disambar petir ribuan kali , kini pikirannya kosong dia hanya terdiam , menunduk. Risha tak kuasa menahan tangis. Risha bergegas kerumah sakit kali ini ia tak membawa bunga mawar putih untuk Ringga.
                “Kelinci , mana bunga mawar untukku ?” Tanya Ringga dengan penuh senyum manja.                 Tak ada satu kata pun yang keluar dari bibir indah Risha ia mendekat dan mencium kening kekasihnya itu. Ringga tahu pasti Risha sangat sedih tetapi Ringga tak mau menambah beban hidupnya pada Risha. Ringga tetap tersenyum seolah tak terjadi apa -apa dengan dirinya. Malam itu Bunda Ringga datang menemui Risha ,
                 “Ris, bunda mohon sama kamu jagain Ringga ya bunda tahu kamu adalah penyemangat nya , Bunda sayang sama Ringga.” Kata Bunda.
                “Iya bun, Risha juga saying kok sama Ringga.” Risha pun membalasnya dengan penuh senyum.
                Malam ini Ringga mengajak Risha melihat bintang di teras ruang ICU. Tak terasa seminggu sudah Ringga dirawat diruang ICU.
                “Sha liat deh itu bulannya!” pinta Ringga. “Iya ada Dinosaurusnya itu , liat deh!, beneran itu ada gambar dinosaurusnya.” Kata Risha.
                Ringga hanya tersenyum, kali ini dia  tak banyak mengeluarkan kata-kata . Malam semakin larut, hembusan angin terasa merasuk kedalam jiwa melalui pori-pori kulit. Belum juga ada kata yang terucap dari kedua insan. Entah apa yang ada dipikiran Ringga, dia terdiam menatap bulan seakan dia tak akan pernah lagi memandangnya.  Hembusan nafas yang ditariknya pelan-pelan , seketika memecah kesunyian malam.
                “Risha, maaf aku tak ingin bertemu kamu lagi.” Ucap Ringga
                Ringga meninggalkan Risha dengan kursi rodanya. Risha terdiam, ia tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.  Pipinya sudah basah oleh air mata. Badannya lemas , ia tak sanggup berdiri. Satu jam sudah Risha terdiam sendiri disana.
***
                26 Juni 2012,Hari ini matahari sudah bersinar cerah, burung-burung camar berkicau di antara pohon-pohon yang bergoyang. Segumpal awan yang membentuk seperti Dinosaurus dilangit mengingatkan Risha tentang Ringga. Seminggu sudah mereka tak bertemu, tak ada kura-kura dilangit yang bisa mereka lihat ditaman , tak ada senja yang indah yang mereka lihat dipingggir danau, tak ada mawar putih untuk Ringga. Tuliiiiing....Tuliiiiiing.... bunyi handphone memecahkan lamunan Risha.



1 pesan baru
Dinosaurus


 
1 pesan baru
 


                
Hatinya berdebar, Hatinya berbunga-bunga. Dengan senyum lebar ia pun mulai membaca pesan dari Ringga.






***
                Risha bergegas pergi kerumah sakit untuk menemui Ringga, tetapi dia tidak menemukan Ringga disana. Satpam Rumah sakit itu mendekati Risha dan mengatakan bahwa Ringga sudah dibawa pulang kerumahnya. Risha sudah tidak sabar ingin bertemu Ringga , hari ini Risha membawakan banyak bunga mawar putih untuk kekasihnya itu. Sampai di depan rumah Ringga, ia melihat banyak orang disana, tetangga, saudara-saudara Ringga bahkan teman-temannya pun ada disana. Semua mata tertuju pada dirinya. Banyak sekali pertanyaan yang muncul dibenaknya saat ini. Mengapa ada teman-teman Ringga disini ? kenapa banyak orang yang berkumpul disini ?
                Tak ada kata yang keluar dari bibir mereka yang ada disana. Mulai satu persatu dari mereka mendekati Risha.Mengelus pundak Risha dan terkadang ada yang mencium keningnya bahkan memeluknya. Risha masih belum mengerti , apa yang mereka lakukan pada dirinya saat ini. Langkah kecil kakinya mengantarkannya pada sebuah meja. Ia menemukan laki-laki yang amat ia cintai terbaring kaku disana. Air mata kini berjatuhan dari matanya membasahi pipi. Apa yang sedang terjadi ? Kenapa Ringga pergi secepat ini ? .
                “ Ringga bangun Ringga, bangun aku tahu kamu bohong aku tahu Ringga, ayo bangun aku juga sayang sama kamu ngga.” Tangan kecilnya terus mengoyak tubuh Ringga
                Ibunda Ringga datang memeluk Risha mengecup keningnya, berkali-kali menatap mata Risha dan memberikan kata-kata yang menenangkan Risha. Ibunda Ringga membawa Risha kekamar Ringga dan meyodorkan sepucuk surat dan setangkai mawar putih yang sudah dipita. Dengan mata masih terbata-bata Risha membaca surat itu.


               

Jumat, 08 Maret 2013

Style Inspiration By Siti Juwariyah

Nah ini dia cocok banget buat para hijabers yang masih bingung memadukan baju dengan hijab , dengan style yang unyu banget dari Siti Juwariyah :)
Semoga bermanfaat 

Style Inspiration : Mysterious Black 



 

 

Style Inspiration : ORANGE !


 

Style Inspiration : Orange Pants


Style Inspiration : PATTERNS


Style Inspiration : Stripes


 

Style Inspiration : Pink Jumpsuit !


Style Inspiration : Simply Blue


 

 

Style Inspiration : Get Abstract !



Style Inspiration : Pink & Grey


Style Inspiration : Blue & Black



 

 

Style Inspiration : Pink Blazer

 

Style Inspiration : The Blue Outer


Style Inspiration : Coklat



Style Inspiration : Long Cardi