Kamis, 14 Maret 2013
Sabtu, 09 Maret 2013
Dinosaurus Untuk Risha
Saya persembahkan Cerpen "Dinosaurus Untuk Risha" ini untuk seseorang yang telah memberikan kenangan - kenangan indah dalam hidup saya . Dia adalah RinggaLinggaPutraTamawan :)
Senja di sore itu sudah mulai
terlihat indah. Seperti biasanya Risha sudah duduk di pinggir danau dengan
bunga mawar putih ditangannya. Risha sering sekali
datang ke danau ini untuk sekadar melihat langit.
“Indahnya langit hari ini” kata Risha dengan senyum
diwajahnya.
Senyum yang selalu
terukir indah diwajahnya membuat orang lain tak akan pernah tahu tentang
kehancuran hatinya. Mungkin hanya mawar putih dan keindahan langit senja inilah
yang membuatnya sedikit bersemangat.
“Ya Risha harus semangat Risha ayo
semangat ! Ringga pasti bisa .”
Matahari belum bersinar, Risha dengan
semangat mengayuh sepedanya membawa mawar putih untuk pujaan hatinya dirumah
sakit.
“Selamat pagi Dinosaurus!” sapa
Risha
“Pagi juga Kelinci, kamu cantik
banget hari ini.” Kata Ringga.
“Ah kamu bisa aja ,Dinosaurus,
jalan-jalan ketaman yuk !” ajak Risha.
Risha mendorong kursi roda itu ,hatinya
seperti di robek-robek melihat Ringga yang duduk dengan penuh senyum dikursi
roda. Risha tak tahu harus bagaimana dia menyembunyikan kesedihan yang
mendalam.
“Sha, itu lihat ada kura – kura
dilangit !” kata Ringga sambil menunjuk beberapa awan yang tampak membentuk
seperti kura-kura .
“Iya lucu ya , kayak kamu .”
balas Risha .
“Emang aku lucu ? aku kan keren Sha.” Kata Ringga dengan tawa kecil.
Sudah dua jam mereka
bercanda di taman, mereka berdua di kagetkan oleh kedatangan Ibunda Ringga yang
telah lama bekerja diluar kota. Dengan air mata yang berlinang dipipi Bunda
memeluk Ringga dengan erat seakan tak mau lagi berpisah jauh dengannya.
“Bunda, Ringga enggak
apa-apa kok bun, Bunda jangan jauh-jauh lagi ya dari Ringga.” Kata Ringga yang
memang sudah lama merindukan pelukan itu dari ibunya.
13 Juni 2012, hari ini
Ringga sudah kembali kerumah. Senang rasanya Risha mendengar kabar ini. Mereka
pergi ke danau untuk melihat langit siang ini.
“Ini buat kamu.” Risha
menyodorkan bunga mawar putih yang sejak dari tadi digenggamnya.
Ringga menatap
dalam-dalam mata gadis yang dia cintai sejak dua tahun lalu. Tampak berjuta
harapannya untuk gadis itu. Risha tak kuasa menahan air mata, entah apa yang
membuatnya menangis dan memeluk Ringga.
***
15 Juni 2012, Ringga dilarikan kerumah sakit, tekanan
darahnya rendah jantungnya melemah. Cetaarrrrrrrr… hati Risha serasa disambar
petir ribuan kali , kini pikirannya kosong dia hanya terdiam , menunduk. Risha
tak kuasa menahan tangis. Risha bergegas kerumah sakit kali ini ia tak membawa
bunga mawar putih untuk Ringga.
“Kelinci , mana bunga mawar untukku ?” Tanya Ringga
dengan penuh senyum manja. Tak
ada satu kata pun yang keluar dari bibir indah Risha ia mendekat dan mencium
kening kekasihnya itu. Ringga tahu pasti Risha sangat sedih tetapi Ringga tak
mau menambah beban hidupnya pada Risha. Ringga tetap tersenyum seolah tak
terjadi apa -apa dengan dirinya. Malam itu Bunda Ringga datang menemui Risha ,
“Ris, bunda
mohon sama kamu jagain Ringga ya bunda tahu kamu adalah penyemangat nya , Bunda
sayang sama Ringga.” Kata Bunda.
“Iya bun, Risha juga saying kok sama Ringga.” Risha
pun membalasnya dengan penuh senyum.
Malam ini Ringga mengajak Risha melihat bintang di
teras ruang ICU. Tak terasa seminggu sudah Ringga dirawat diruang ICU.
“Sha liat deh itu bulannya!” pinta Ringga. “Iya ada
Dinosaurusnya itu , liat deh!, beneran itu ada gambar dinosaurusnya.” Kata
Risha.
Ringga hanya tersenyum, kali ini dia tak banyak mengeluarkan kata-kata . Malam
semakin larut, hembusan angin terasa merasuk kedalam jiwa melalui pori-pori
kulit. Belum juga ada kata yang terucap dari kedua insan. Entah apa yang ada
dipikiran Ringga, dia terdiam menatap bulan seakan dia tak akan pernah lagi
memandangnya. Hembusan nafas yang
ditariknya pelan-pelan , seketika memecah kesunyian malam.
“Risha, maaf aku tak ingin bertemu kamu lagi.” Ucap
Ringga
Ringga meninggalkan Risha dengan kursi rodanya. Risha
terdiam, ia tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Pipinya sudah basah oleh air mata. Badannya lemas , ia
tak sanggup berdiri. Satu jam sudah Risha terdiam sendiri disana.
***
26 Juni 2012,Hari ini
matahari sudah bersinar cerah, burung-burung camar berkicau di antara
pohon-pohon yang bergoyang. Segumpal awan yang membentuk seperti Dinosaurus
dilangit mengingatkan Risha tentang Ringga. Seminggu sudah mereka tak bertemu,
tak ada kura-kura dilangit yang bisa mereka lihat ditaman , tak ada senja yang
indah yang mereka lihat dipingggir danau, tak ada mawar putih untuk Ringga. Tuliiiiing....Tuliiiiiing.... bunyi handphone memecahkan lamunan Risha.
|
Hatinya
berdebar, Hatinya berbunga-bunga. Dengan senyum lebar ia pun mulai membaca
pesan dari Ringga.
***
Risha
bergegas pergi kerumah sakit untuk menemui Ringga, tetapi dia tidak menemukan
Ringga disana. Satpam Rumah sakit itu mendekati Risha dan mengatakan bahwa
Ringga sudah dibawa pulang kerumahnya. Risha sudah tidak sabar ingin bertemu
Ringga , hari ini Risha membawakan banyak bunga mawar putih untuk kekasihnya
itu. Sampai di depan rumah Ringga, ia melihat banyak orang disana, tetangga,
saudara-saudara Ringga bahkan teman-temannya pun ada disana. Semua mata tertuju
pada dirinya. Banyak sekali pertanyaan yang muncul dibenaknya saat ini. Mengapa
ada teman-teman Ringga disini ? kenapa banyak orang yang berkumpul disini ?
Tak
ada kata yang keluar dari bibir mereka yang ada disana. Mulai satu persatu dari
mereka mendekati Risha.Mengelus pundak Risha dan terkadang ada yang mencium
keningnya bahkan memeluknya. Risha masih belum mengerti , apa yang mereka
lakukan pada dirinya saat ini. Langkah kecil kakinya mengantarkannya pada
sebuah meja. Ia menemukan laki-laki yang amat ia cintai terbaring kaku disana.
Air mata kini berjatuhan dari matanya membasahi pipi. Apa yang sedang terjadi ?
Kenapa Ringga pergi secepat ini ? .
“
Ringga bangun Ringga, bangun aku tahu kamu bohong aku tahu Ringga, ayo bangun
aku juga sayang sama kamu ngga.” Tangan kecilnya terus mengoyak tubuh Ringga
Ibunda
Ringga datang memeluk Risha mengecup keningnya, berkali-kali menatap mata Risha
dan memberikan kata-kata yang menenangkan Risha. Ibunda Ringga membawa Risha
kekamar Ringga dan meyodorkan sepucuk surat dan setangkai mawar putih yang
sudah dipita. Dengan mata masih terbata-bata Risha membaca surat itu.
Jumat, 08 Maret 2013
Style Inspiration By Siti Juwariyah
Nah ini dia cocok banget buat para hijabers yang masih bingung memadukan baju dengan hijab , dengan style yang unyu banget dari Siti Juwariyah :)
Semoga bermanfaat
Style Inspiration : Mysterious Black
Style Inspiration : ORANGE !
Style Inspiration : Orange Pants
Style Inspiration : PATTERNS
Style Inspiration : Stripes
Style Inspiration : Pink Jumpsuit !
Style Inspiration : Simply Blue
Style Inspiration : Get Abstract !
Style Inspiration : Pink & Grey
Style Inspiration : Blue & Black
Style Inspiration : Pink Blazer
Style Inspiration : The Blue Outer
Style Inspiration : Coklat
Style Inspiration : Long Cardi
Langganan:
Postingan (Atom)